Pada tahun 1979, Yayasan Seri Amal yang merupakan yayasan swasta milik Kongregasi Suster Santo Yosef Medan, mendirikan SMA Cahaya di atas lahan seluas 11.174 M2 dan beroperasi sejak tahun itu juga (5 April 1979), dengan nama sekolah SMA Cahaya. Pada awalnya, sekolah ini didirikan untuk menampung kelanjutan pendidikan siswa/i SMP Putri Cahaya yang berada satu lokasi dengan SMA Cahaya.
Beberapa Kepala sekolah yang pernah memimpin di SMA Cahaya antara lain:
NO | NAMA | Tahun |
1 |
Drs. M.F. Simbolon
|
1979-1982 |
2 |
Alm. Drs. S. Manik
|
1982-1989 |
3 |
Herman Laia
|
1989-1990 |
4 |
Drs. Fr L. Simangunsong
|
1990-1993 |
5 |
Drs T. Simamora
|
1993-1996 |
6 |
Drs. J. Simbolon
|
1996-1999 |
7 |
Alm. Drs. J.K Siatanggang
|
1999-2003 |
8 |
Dra. Sr Yustina Sianga KSSY
|
2003-2005 |
9 |
Dra. Sr Hermina Sinaga KSSY
|
2005-2008 |
10 |
Sr. Ludovika Situmorang KSSY, S. Psi
|
2008-2015 |
11 |
Kressensiana Levinil, S.Sn/Sr. Severina KSSY |
2015-2018 |
12 |
Liston Sinurat, S. Pd
|
2018 |
SMA Cahaya Medan memiliki kurikulum sendiri yang dikembangkan dengan menggunakan panduan kurikulum nasional yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dengan mempertimbangkan karakter wilayah kota Medan, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran. Mengingat pentingnya bahasa inggris sebagai alat komunikasi internasional yang merupakan tuntutan dalam menghadapi MEA, maka SMA Cahaya mulai Tahun Pelajaran 2018/2019 ini mulai mengemas English Learning dengan mengembangkan pembelajaran TOEFL Preparation dalam kegiatan ekstrakurikuler terstruktur. Di Tahun Pelajaran 2018/2019 ini SMA Cahaya Medan juga telah menerima 1 (satu) orang Siswa Pertukaran Pelajar dari Belgia yang disponsori oleh Bina Antar Budaya-AFS Indonesia untuk Belajar Budaya di Indonesia selama lebih kurang 1 tahun.
Sejak Tahun Pelajaran 2016/2017, SMA Cahaya sudah menerapkan Kurikulum 2013 dan Ujian Nasional tahun 2017 dan seterusnya sudah menerapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Saat ini SMA Cahaya Medan memiliki dan melaksanakan 13 jenis kegiatan ekstrakurikuler (Basket Putra/i, Futsal, Paskibra, Pramuka, Tari, Uning-ungingan, Angklung, Paduan Suara, Band, Karya Ilmiah Remaja, Diakonia Katolik, TOEFL Kelas X, XI dan XII), yang pelaksanaannya terstruktur dan terjadwal dari Senin sampai dengan Sabtu. Program Pemadatan Materi dilaksanakan dengan Les Tambahan Sore (Bimbingan Belajar) untuk kelas XII, sedangkan Program Pengayaan untuk kelas X dan XI dilaksanakan melalui Program Matrikulasi dan Kelompok Unggulan. Secara khusus SMA Cahaya juga telah memiliki Akademi Futsal SMA Cahaya dan sudah terdaftar dan dibina oleh Asosiasi Akademi Futsal Indonesia (AAFI).
Hingga saat ini, SMA Cahaya Medan semakin diminati oleh masyarakat dari berbagai daerah (Papua, Jakarta, Kalimantan, Bengkulu, Pekanbaru dll). Hal ini tentu tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang terlibat dalam kerjasama yang baik dengan Yayasan Seri Amal, Guru/Pegawai, Orang tua siswa/i, Alumni, Komite Sekolah maupun pemangku kepentingan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.
Asrama Putri St. Theresia yang dulu bernama “Asrama Jl. Hayam Wuruk 3” yang juga merupakan milik para suster KSSY, cukup berperan penting dalam perkembangan SMA Cahaya Medan hingga saat ini.
Medan, Juli 2018